Stigma Masyarakat yang Harus Diubah - Kusta & Down Syndrome Bisa!!!
Kita hidup di dunia ini dengan berbagai macam sifat manusia, hingga manusia itu membentuk sebuah kelompok dan menjadi masyarakat. Masyarakat ini sangat mudah terpengaruh dan kadang juga sulit untuk menerima, contohnya saja terhadap penyakit kulit seperti Kusta dan penyakit bawaan seperti Down Syndrome.
Masyarakat hanya melihat 'cover', di mana mereka mengetahui sebatas mata saja.. tidak menggali lebih dalam untuk ikut andil dalam 'support positif' di kehidupan para penderita kusta & down syndrome.
Tanggal 21 Maret kemarin kita memperingati Hari Down Syndrome Dunia (World Down Syndrome Day/WDSD). Bersama dengan @nlrindonesia dan @kbr.id saya berkesempatan mengikuti live YouTube yang bisa kita lihat kembali di sini
Dengan 2 narasumber yaitu
dr. Oom Komariah, M.Kes – Ketua Pelaksana Hari Down Syndrome Dunia (HDSD)
Uswatun Khasanah – Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK)
Banyak sekali pengalaman dan ilmu yang dapat kita petik di acara tersebut, mengenai bagaimana perjuangan Kakak Uswatun Khasanah yang didiagnosa dokter mengalami kusta sejak usia 14 tahun.
Beliau mengatakan bahwa Kusta merupakan penyakit yang menyerang saraf kulit yang disebabkan karena mikrobakteri Leprae dan pengobatan bisa dilaksanakan hingga satu tahun tergantung dengan jenis kusta yang diderita.
Terdapat 2 jenis kusta, yakni kusta kering dan kusta basah. Kalau kusta kering pengobatan dapat dilakukan dalam 60 hari. Gejala yang dialami Kak Uswatun adalah muncul beberapa bercak, bercak berwarna putih kemerahan dan baal (mati rasa) seperti panu kadas, tidak gatal dan tidak berkeringat.
Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu, harus disiplin minum obat sesuai anjuran dokter, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi dan olahraga.
Diawal-awal diagnosa, keluarga sempat kaget namun akhirnya selalu mendampingi, untuk di masyarakat sekitar memang terkadang mendapat stigma negatif, dari diri sendiri juga terkadang muncul rasa tidak percaya diri, yang dilakukan Kak Uswatun adalah meyakinkan diri bahwa akan sembuh, dibuktikan dengan disiplin mengikuti anjuran dokter dan melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya.
Untuk keluarga yang memiliki anak/saudara yang mengidap Sindrom Down, pertama yang harus dilakukan adalah memberi dukungan baik untuk penderita maupun keluarganya. Apabila ibu dan keluarga inti menerima adanya anak yang mengalami Sindrom Down maka pikiran-pikiran positif pasti lebih banyak dibandingkan dengan keluarga yang masih tidak percaya diri atau menolak kehadiran penderita. Dukungan dari masyarakat juga sangat dibutuhkan karena sekarang masih bayak yang memiliki stigma negatif seperti terkena kutukan, gangguan jiwa, tidak bisa mandiri, dll. Untuk itu didirikanlah POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome) yang diketuai oleh dr. Oom Komariah, M.Kes.
Menurut dr. Oom Komariah, M.Kes damai dengan diri sendiri adalah hal yang utama, setelah itu periksakan ke klinik tumbuh kembang dan cari komunitas untuk saling mendukung agar anak yang mengalami Sindrom Down bisa distimulasi dengan ilmu-ilmu yang didapatkan. Sebagai orangtua jangan lelah untuk memberi stimulasi, apabila di klinik tumbuh kembang diajarkan cara-cara stimulasi, lakukan terus menerus di rumah agar kemampuan motorik kasar dan halusnya berkembang.
Di POTADS, banyak sekali orangtua yang bisa mengembangkan bakat anak-anaknya yang mengalami Down Syndrome. Bakat anak-anak memang berbeda, telusuri minat mereka agar bisa dikembangkan lebih baik lagi, sehingga anak bisa mandiri dengan bakat istimewanya.
dr. Oom Komariah, M. Kes sebagai ketua POTADS (Persatuan Orang Tua, Anak dengan Down Syndrome) menyampaikan apabila masyarakat atau para orang tua yang memerlukan informasi terkait POTADS bisa melalui nomor kontak admin POTADS di 08129623742
Bersama NLR & POTADS banyak sekali program-program bagus yang digalakan, namun program ini tanpa dukungan masyarakat pasti akan sia-sia. Ayo sebagai salah satu masyarakat Indonesia, dukung kegiatan mereka, hilangkan stereotipe bahwa penderita Kusta & Sindrom Down tidak bisa mandiri, mereka akan lebih percaya diri dengan adanya kita yang mendukung kegiatan-kegiatan positif mereka.
0 komentar:
Posting Komentar